Nablus, SPNA – Dewan Persatuan guru dan pegawai Universitas Palestina meliburkan kegiatan belajar mengajar di seluruh wilayah Palestina, hari ini.
Keputusan ini diambil untuk menghormati warga yang gugur ditangan pasukan Israel.
Mereka juga mengecam tindakan semena-mena pasukan pendudukan Israel (IDF) terhadap rakyat Palestina serta pembunuhan 3 warga yang diduga terlibat dalam aksi serangan di Salfit, minggu kemarin.
“Kami menuntut Israel agar menghormati situs-situs agama, terutama Masjid Al-Aqsa, serta mengakui hak bangsa Palestina terhadap Al-Aqsa, ‘’ ujar perwakilan lembaga tersebut dalam konferensi pers di Khalil seperti dilansir Mannews, Rabu (20/03/2019).
Mereka juga mengecam keras serbuan pasukan IDF di Universitas Al-Azhar serta tindakan brutal terhadap mahasiswa dan dosen. Selain itu IDF juga dilaporkan menyerbu SMU Uriv, di Provinsi Nablus, belasan siswa dilaporkan cedera akibat gas airmata.
Kepala Sekolah SMU Uriv, Eid Al-Qith menjelaskan kepada surat kabar resmi Wafa News, bahwa IDF melepaskan gas airmata ke arah bangunan SMU tersebut secara masif. “ Belasan siswa luka-luka. Kami terpaksa mengungsikan mereka. ” ujarnya.
Sementara itu warga Provinsi Nablus dan Salfit dilaporkan melakukan mogok untuk menghormati 3 syuhada Palestina yang gugur di tangan pasukan IDF.
Minggu kemarin, dua warga Yahudi Israel meninggal dan lima lainnya luka-luka dalam sebuah serangan bersenjata di dekat permukiman ilegal Yahudi, sebelah utara Salfit, hari Minggu (17/03/2019).
Usai melakukan aksinya, Pelaku penembakan yang diduga warga Palesina yang berasal dari Salfit tersebut, berhasil melarikan diri dengan sebuah mobil. Pasca kejadian, pasukan Israel dalam jumlah besar berupaya mencari pelaku serta memblokade sejumlah wilayah di Salfit. Pihak IDF mengumumkan telah berhasil mengeksekusi warga Palestina yang diduga terlibat dalam serangan tersebut, Selasa malam di kota Nablus, tepi Barat.
