Manama, SPNA – Menteri Luar Negeri Amerika Serikat, Mike Pompeo, Jumat (04/12/2020), membenarkan bahwa pemerintah Gedung Putih telah mengambil tindakan untuk membawa perdamaian dan kemakmuran di Timur Tengah dan Palestina.
“Saya mengunjungi Israel dan mengadakan pertemuan bilateral dengan mitra Israel, di mana kami membahas perjanjian perdamaian antara Israel dan negara-negara Arab. Ada perjanjian lama pada tahun 1973. Orang-orang melihat ini sebagai pencapaian yang luar biasa,” kata Pompeo dalam sebuah pidato di Manama, Bahrain.
Ia menambahkan bahwa langkah-langkah yang dilakukan Amerika Serikat ini berdasarkan keyakinan kuat untuk membawa perdamaian, kemakmuran, dan masa depan yang lebih baik bagi semua orang di Timur Tengah, termasuk Palestina.
“Kita harus menerapkan kebijakan yang didasarkan pada kenyataan dan bukan asumsi,” lanjut Pompeo.
Ia juga menyebutkan bahwa Gerakan Hizbullah Lebanon dan Hamas Palestina merupakan instrumen Iran di kawasan Timur Tengah, ditambah ancaman lain dari milisi Irak.
Pompeo memuji langkah-langkah positif yang berupaya menyelesaikan perselisihan antara negara-negara Teluk. Ia berkata bahwa saat ini telah tiba waktunya menyelesaikan segala perselisihan Teluk.
Terkait permasalahan Cina, Pompeo menyatakan bahwa Amerika Serikat berharap memiliki waktu untuk membicarakan isu tersebut lebih dalam.
“Dunia berharap integrasi liberal akan mengarah pada kebijakan liberal, tapi Partai Komunis Cina tidak ingin bertindak sebagai sistem normal,” sebut Pompeo.
(T.NA/S: RT Arabic)
