Nusantara Palestina Center
Donasi
Relawan
  • IndonesiaIndonesia
Nusantara Palestina Center
Donasi
Relawan
  • EnglishEnglish
Nusantara Palestina Center
No Result
View All Result
Home Akhbar

Pengusaha Sudan Merencanakan Perjalanan Kontroversial Menuju Israel

Perpecahan tersebut tidak lepas dari krisis ekonomi yang dialami Sudan. Negara dengan ibu kota Khartoum tersebut hingga saat ini mengalami krisis ekonomi yang dahsyat, salah satu sebabnya adalah karena sanksi yang dijatuhkan pada negara ini semenjak masuk ke dalam daftar “negara yang mensponsori terorisme” Amerika pada 1993, akibat hubungan negara pada saat itu dengan organisasi-organiisasi Islam seperti Al-Qaeda, bahkan Osama bin Laden pernah tinggal di Sudan antara tahun 1992 hingga 1996. Sanksi tersebut menghalangi Khartoum dari segala investasi asing dan sukses mengisolasi Sudan dari dunia luar.

by Thoriq
19 Oktober 2020
in Akhbar
2 min read
0
Pengusaha Sudan Merencanakan Perjalanan Kontroversial Menuju Israel
0
SHARES
17
VIEWS
Share on FacebookShare on Twitter

Khartoum, SPNA – Seorang pengusaha Sudan, Abu Al-Qasim Bartam mengakui sedang mempersiapkan perjalanan menuju Israel bersama 40 warga Sudan lainnya dari berbagai kelompok masyarakat, dengan tujuan untuk mempercepat normalisasi antara Khartoum dan Tel Aviv.

Pengusaha yang bergerak di bidang pertanian dan transportasi tersebut menyebutkan bahwa rombongannya tersebut terdiri dari profesor, pekerja, petani, seniman, atet dan bahkan beberapa pengikut tarekat sufi.

Perjalanan yang dijadwalkan pada bulan November untuk jangka waktu 5 hari ini menurutnya akan memakan biaya sekitar 160 ribu USD. Tujuan bagi kunjungan tersebut baginya adalah untuk mendobrak penghalang psikologis antara Sudan dan Israel, mencatat bahwa penghalang ini diciptakan oleh mereka yang memiliki pemikiran Islam, kiri dan nasionalis Arab.

Bertam mengatakan bahwa dia tidak pernah mengunjungi Israel, tidak juga pernah berkomunikasi dengan pihak berwenang negara ini. Menurutnya tidak ada yang bisa mencegahnya mengunjungi negara penjajah tersebut, setelah frasa “mengizinkan pembawa untuk bepergian ke semua negara kecuali Israel” dihapus dari paspor Sudan sejak 15 tahun yang lalu.

Perjalanan ini menimbulkan keheranan dan kontroversi yang besar di negara Afrika Utara ini. Sementara mengenai isu normalisasi dengan Israel sendiri, terjadi perpecahan dan perbedaan pendapat yang meluas di kalangan rakyat Sudan, baik antara partai politik maupun dalam masyarakat sipil. Perbedaan pendapat tersebut bahkan menjalar di dalam pemerintahan transisi yang mengambil alih kekuasaan di Sudan pasca penggulingan rezim Presiden Omar al-Bashir pada April 2019.

Perpecahan tersebut tidak lepas dari krisis ekonomi yang dialami Sudan. Negara dengan ibu kota Khartoum tersebut hingga saat ini mengalami krisis ekonomi yang dahsyat, salah satu sebabnya adalah karena sanksi yang dijatuhkan pada negara ini semenjak masuk ke dalam daftar “negara yang mensponsori terorisme” Amerika pada 1993, akibat hubungan negara pada saat itu dengan organisasi-organiisasi Islam seperti Al-Qaeda, bahkan Osama bin Laden pernah tinggal di Sudan antara tahun 1992 hingga 1996. Sanksi tersebut menghalangi Khartoum dari segala investasi asing dan sukses mengisolasi Sudan dari dunia luar.

(T.NA/S: RT Arabic)

Tags: ekonomiIsraelperjalananSudan
ShareTweetSend
Previous Post

IDF Robohkan Kem Hunian Warga Palestina di Hebron

Next Post

Yordania: Rencana Pemukiman Israel Harus Dihentikan Demi Perdamaian Bersama

Next Post
Yordania: Rencana Pemukiman Israel Harus Dihentikan Demi Perdamaian Bersama

Yordania: Rencana Pemukiman Israel Harus Dihentikan Demi Perdamaian Bersama

Daftarkan emailmu di sini untuk mendapatkan update artikel terbaru.

Ikuti Kami

Pos Terbaru

Sungguh Mengharukan, Warga Gaza Iuran Bantu Korban Bencana di Indonesia

Sungguh Mengharukan, Warga Gaza Iuran Bantu Korban Bencana di Indonesia

21 Januari 2021
Warga Gaza Kirim Doa untuk Korban Gempa Mamuju

Warga Gaza Kirim Doa untuk Korban Gempa Mamuju

21 Januari 2021
Pertama Kalinya di Maroko, Novel Romantis Israel Diterjemahkan ke dalam Bahasa Arab

Pertama Kalinya di Maroko, Novel Romantis Israel Diterjemahkan ke dalam Bahasa Arab

21 Januari 2021
Lembah Yordania, Wilayah Subur Palestina yang Hendak Direbut Israel

Lembah Yordania, Wilayah Subur Palestina yang Hendak Direbut Israel

21 Januari 2021
Kedutaan Besar AS di Yerusalem Mengakui Proyek Permukiman Kota Daud

Kedutaan Besar AS di Yerusalem Mengakui Proyek Permukiman Kota Daud

21 Januari 2021

Alamat Kantor

Jalan H. Ali No.78 RT.01/RW.09 Kel.Tengah, Kec. Kramat Jati, Kota Administrasi Jakarta Timur.

Tentang Kami

  • Sejarah NPC
  • Tujuan dan Abstraksi NPC
  • Visi dan Misi
  • Legalitas
  • Kegiatan dan Mitra di jalur Gaza
  • Peningkatan SDM

Kontak

Email : nusantarapalestina@gmail.com
Phone : (021) 87788187
WA : +628119944496

Copyright 2020 NPC – All right reserved

No Result
View All Result
  • Beranda
  • Berita
  • Profil
    • Sejarah NPC
    • Tujuan dan Abstraksi NPC
    • visi misi
    • Legalitas
    • Kegiatan dan Mitra di Jalur Gaza
    • Peningkatan SDM
  • Program
    • Program OTA (Orang Tua Asuh) Yatim Palestina
    • Program Kemanusiaan
    • Program Ekonomi
    • Program Kesehatan
    • Program Pendidikan
    • Program Ramadhan
  • Mari Berdonasi
  • Daftar Relawan
  • IndonesiaIndonesia
    • EnglishEnglish

Copyright 2020 NPC – All right reserved

Chat
Chat