Kairo, SPNA – Komisaris PBB untuk perdamaian Timur Tengah, Nickolay Mladenov, mengatakan meski gencatan senjata antara Pejuang Palestina di Gaza dan Israel telah disepakati, namun ketegangan masih terus berlangsung. Kedua belah pihak sangat diharapkan untuk dapat menahan diri.
Gencatan senjata tersebut mulai berlaku sejak pagi tadi (Kamis, 14/11), terjadi berkat usaha mediasi Mesir dan PBB. Gempuran Israel sejak subuh hari Selasa (12/11/2019) dua hari lalu telah menewaskan 34 warga Palestina. Enam di antaranya adalah anak-anak dan tiga orang perempuan, seperti dikutip dari situs Sputniknews.
Dalam sebuah cuitan Twitternya, Maldenov mengatakan, “Beberapa hari ke depan akan menjadi masa-masa yang sangat menegangkan. Semua pihak harus berusaha menahan diri untuk menghentikan pertumpahan darah.”
“Timur tengah sedang tidak butuh tambahan perang,” Tambahnya.
Jual beli serangan antara Pejuang Palestina dan militer Zionis berawal dari pengkhianatan Israel dengan merudal rumah salah satu pemimpin Jihad Islami di Gaza, Baha Abu Al-Atha, Selasa pagi (12/11/2019). Padahal Israel masih terikat dengan Pejuang Palestina Gaza dalam sebuah perjanjian damai yang dimediatori oleh Mesir.
Ikut meninggal dalam serangan itu istri dari penglima bagian utara Al-Quds Brigade tersebut, yang juga berada dalam rumah ketika pesawat tempur Israel memuntahkan misilnya.
Pasca kejadian, Pejuang Palestina langsung membalasnya dengan menembakkan ratusan rudal ke arah permukiman Yahudi Israel.
(T.HN/S: Palinfo)
